بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِي
فَبِمَا
رَحْمَةٍ
مِّنَ
ٱللَّهِ
لِنتَ
لَهُمْ
وَلَوْ
كُنتَ
فَظًّا
غَلِيظَ
ٱلْقَلْبِ
لَٱنفَضُّوا۟
مِنْ
حَوْلِكَ
فَٱعْفُ
عَنْهُمْ
وَٱسْتَغْفِرْ
لَهُمْ
وَشَاوِرْهُمْ
فِى
ٱلْأَمْرِ
فَإِذَا
عَزَمْتَ
فَتَوَكَّلْ
عَلَى
ٱللَّهِ
إِنَّ
ٱللَّهَ
يُحِبُّ
ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan
mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakal.
إِن
يَنصُرْكُمُ
ٱللَّهُ
فَلَا
غَالِبَ
لَكُمْ
وَإِن
يَخْذُلْكُمْ
فَمَن
ذَا
ٱلَّذِى
يَنصُرُكُم
مِّنۢ
بَعْدِهِۦ
وَعَلَى
ٱللَّهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ
ٱلْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu,
tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka
siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada
Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
وَمَا
كَانَ
لِنَبِىٍّ
أَن
يَغُلَّ
وَمَن
يَغْلُلْ
يَأْتِ
بِمَا
غَلَّ
يَوْمَ
ٱلْقِيَٰمَةِ
ثُمَّ
تُوَفَّىٰ
كُلُّ
نَفْسٍ
مَّا
كَسَبَتْ
وَهُمْ
لَا
يُظْلَمُونَ
Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan
perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan
datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan
diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya, dan
mereka tidak dizalimi.
أَفَمَنِ
ٱتَّبَعَ
رِضْوَٰنَ
ٱللَّهِ
كَمَنۢ
بَآءَ
بِسَخَطٍ
مِّنَ
ٱللَّهِ
وَمَأْوَىٰهُ
جَهَنَّمُ
وَبِئْسَ
ٱلْمَصِيرُ
Maka adakah orang yang mengikuti keridaan Allah sama dengan orang yang
kembali membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya di neraka Jahanam?
Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
هُمْ
دَرَجَٰتٌ
عِندَ
ٱللَّهِ
وَٱللَّهُ
بَصِيرٌۢ
بِمَا
يَعْمَلُونَ
(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
لَقَدْ
مَنَّ
ٱللَّهُ
عَلَى
ٱلْمُؤْمِنِينَ
إِذْ
بَعَثَ
فِيهِمْ
رَسُولًا
مِّنْ
أَنفُسِهِمْ
يَتْلُوا۟
عَلَيْهِمْ
ءَايَٰتِهِۦ
وَيُزَكِّيهِمْ
وَيُعَلِّمُهُمُ
ٱلْكِتَٰبَ
وَٱلْحِكْمَةَ
وَإِن
كَانُوا۟
مِن
قَبْلُ
لَفِى
ضَلَٰلٍ
مُّبِينٍ
Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika
(Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari
kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab
(Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar
dalam kesesatan yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar