بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ
كُلُوا۟
مِمَّا
فِى
ٱلْأَرْضِ
حَلَٰلًا
طَيِّبًا
وَلَا
تَتَّبِعُوا۟
خُطُوَٰتِ
ٱلشَّيْطَٰنِ
إِنَّهُۥ
لَكُمْ
عَدُوٌّ
مُّبِينٌ
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh,
setan itu musuh yang nyata bagimu.
إِنَّمَا
يَأْمُرُكُم
بِٱلسُّوٓءِ
وَٱلْفَحْشَآءِ
وَأَن
تَقُولُوا۟
عَلَى
ٱللَّهِ
مَا
لَا
تَعْلَمُونَ
Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan
keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.
وَإِذَا
قِيلَ
لَهُمُ
ٱتَّبِعُوا۟
مَآ
أَنزَلَ
ٱللَّهُ
قَالُوا۟
بَلْ
نَتَّبِعُ
مَآ
أَلْفَيْنَا
عَلَيْهِ
ءَابَآءَنَآ
أَوَلَوْ
كَانَ
ءَابَآؤُهُمْ
لَا
يَعْقِلُونَ
شَيْـًٔا
وَلَا
يَهْتَدُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah." Mereka menjawab, "(Tidak!) Kami mengikuti apa yang kami dapati
pada nenek moyang kami (melakukannya)." Padahal, nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.
وَمَثَلُ
ٱلَّذِينَ
كَفَرُوا۟
كَمَثَلِ
ٱلَّذِى
يَنْعِقُ
بِمَا
لَا
يَسْمَعُ
إِلَّا
دُعَآءً
وَنِدَآءً
صُمٌّۢ
بُكْمٌ
عُمْىٌ
فَهُمْ
لَا
يَعْقِلُونَ
Dan perumpamaan bagi (penyeru) orang yang kafir adalah seperti
(penggembala) yang meneriaki (binatang) yang tidak mendengar selain
panggilan dan teriakan. (Mereka) tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak
mengerti.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟
كُلُوا۟
مِن
طَيِّبَٰتِ
مَا
رَزَقْنَٰكُمْ
وَٱشْكُرُوا۟
لِلَّهِ
إِن
كُنتُمْ
إِيَّاهُ
تَعْبُدُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami
berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya
menyembah kepada-Nya.
إِنَّمَا
حَرَّمَ
عَلَيْكُمُ
ٱلْمَيْتَةَ
وَٱلدَّمَ
وَلَحْمَ
ٱلْخِنزِيرِ
وَمَآ
أُهِلَّ
بِهِۦ
لِغَيْرِ
ٱللَّهِ
فَمَنِ
ٱضْطُرَّ
غَيْرَ
بَاغٍ
وَلَا
عَادٍ
فَلَآ
إِثْمَ
عَلَيْهِ
إِنَّ
ٱللَّهَ
غَفُورٌ
رَّحِيمٌ
Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi,
dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah.
Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh,
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar